Guru Besar Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Sudarsono Soedomo mengatakan, menanam pohon merupakan salah satu cara untuk menyerap emisi karbon dan mengurangi efek pemanasan global. Hal itu bermuara kepada perubahan iklim.
Sudarsono menjelaskan, panas matahari yang terjebak di bumi karena tehalang emisi itulah yang menyebabkan suhu bumi kian panas.
"Kalau kita bisa mengurangi emisi karbon lebih bagus, kalau kita bisa menyerap karbon di udara tetap lebih bagus, entah berhubungan dengan perubahan iklim atau tidak, ppaling tidak suhu bumi tidak semakin panas," jelasnya.
Efek rumah kaca yang berlebihan akibat karbon dioksida menyebabkan pemanasan global. Emisi itu harus ditangkap kembali, salah satunya dengan penanaman pohon yang dilakukan secara masif di berbagai tempat.
Seperti baru-baru ini, salah satu program kegiatan Pandu Laut Nusantara, yaitu The Blue Green Action, Minggu (5/2/2023).
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti itu merupakan aksi penanaman 1000 pohon. Kegiatan tersebut sebagai langkah pasti dalam mengurangi emisi karbon dan pemanasan global.
Adapun dalam dokumen penurunan emisi atau Nationally Determined Contribution (NDC), kegiatan pemanfaatan hutan dan penggunaan lahan atau FOLU menjadi satu dari lima sektor program mitigasi krisis iklim.
"Beri kesempatan kepada rakyat dan fasilitasi mereka, kalau harganya (hasil hutan) bagus rakyat pasti menanam," kata Sudarsono.
Hal itu sebagai upaya mengantisipasi perubahan iklim yang kian hari kian ekstrem.
Sumber: ANTARA
留言