top of page
Pandu Laut Nusantara

Berhenti Konsumsi Telur dan Pakai Aksesoris dari Kulit Penyu


Enam dari tujuh spesies penyu diklasifikasikan sebagai satwa terancam, hampir punah, hingga sangat terancam punah.


Kepunahan ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia. Baik lewat perburuan, tangkapan sampingan jaring ikan, polusi, hingga karena perubahan iklim.


Ketua Umum Pandu Laut Nusantara Susi Pudjiastuti turut mengingatkan soal spesies yang berada di ambang kepunahan ini. Susi meminta agar masyarakat berhenti mengonsumsi telur penyu.


"Stop penjualan telur penyu, stop beli dan makan telur penyu. Stop pakai kura-kura untuk acara apapun termasuk keagamaan," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Periode 2014-2019.


Pendiri Pandu Laut Nusantara juga mengajak agar orang-orang tak lagi menggunakan aksesoris apapun yang bahan bakunya menggunakan kulit penyu.


Ia juga mengingatkan agar nelayan tak membuang jaring yang rusak ke laut. Ini membahayakan penyu serta biota lainnya yang hidup di dasar laut.


Kulit penyu telah digunakan selama berabad-abad untuk membuat banyak pernak-pernik seperti perhiasan, sisir hingga peralatan makan.


Penjualan kulit penyu di pasar gelap bertahan setidaknya di 40 negara, terutamam di Amerika Tengah dan Asia Tenggara. Tak jarang juga dijadikan pernak-pernik kulit penyu sebagai cendera mata para wisatawan.


"Stop pakai aksesoris dari kulit penyu," pungkas Susi Pudjiastuti.


Sumber: National Geographic.

37 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page