JAKARTA (Pandu Laut) – Permasalahan utama para nelayan saat Virus Corona (Covid-19) masuk Indonesia adalah terbatasnya akses ke daerah-daerah karena banyak yang melakukan penutupan wilayah, hal itu menyebabkab sulit untuk jualan ikan maupun membeli perlengkapan melaut.
Perwakilan Nelayan Pesisir Kabupaten Seram Barat, Maluku, Ali Binjani melalui telepon bercerita kepada Pandu Laut, bahwa dampak negatif Virus Corona terhadap nelayan pesisir secara signifikan yang pertama, dari segi pemasaran. Kemudian yang kedua segi kesehatan, yang artinya aksesnya terputus karena takut membawa virus.
“Kami tak bisa masuk ke kota, karena tidak diterima, ada pihak kabupaten/kota yang memutus mata rantai tersebut sehingga mereka berdiam diri di desa mereka,” Kata Ali.
Contoh lain dari dampak negatif wabah Corona adalah di Kabupaten Seram bagian barat Maluku di mana nelayan sudah tidak bisa menangkap tuna. Karena tidak bisa di pasarkan ke kota Ambon. Sama halnya dengan nelayan di Kabupaten Buru Selatan tepatnya di Kecamatan Biloro, Desa Pasirputih, di Kabupaten Maluku Tengah, desa-desa nelayan di Kecamatan Amahai, desa-desa nelayan di Kecamatan Tehoru, desa-desa nelayan di Kecamatan Wahai semua memberhentikan kegiatan menangkap ikan Tuna.
Namun dari segi kuantitas hasil tangkapan ada peningkatan, apalagi di desa-desa muslim, mereka sangat antusias karena menjelang Ramadan dan Idul Fitri, para nelayan mencari anggaran untuk menyongsong Ramadhan dan Idul Fitri.
“Tapi dari sisi harga terdapat penurunan. Misalnya ada permintaan pasar luar kabupaten kota, namun karena adanya pembatasan-pembatasan, aturan yang dibuat oleh pemerintah daerah, yaitu jangan sampai ada kapal masuk dan membawa virus, sehingga pembatasan ini yang dibuat. Hal ini secara otomatis berdampak pada regulasi perdagangan perikanan mengalami grafik yang menurun,” kata Ali.
Sedangkan Juru Kampanye Laut Greenpeace Asia Tenggara, Ariefsyah Nasution, mengatakan bahwa jauh sebelum ada Virus Corona, tantangan di bidang perikanan Indonesia memang lebih ke logistik seperti jalur distribusi. Tingkat penangkapan ikan tetap jalan, namun masalahnya pada distribusi. Hal ini sudah terlihat sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, dengan adanya dampak dari Virus Corona, sejauh itu karena adanya permintaan yang kurang untuk ikan segar karena memang ada pembatasan distribusi.
“Sejauh ini dari pantauan di beberapa tempat dan informasi yang kita input, kegiatan penangkapan ikan masih jalan, namun karena distribusinya yang tersendat sehingga ikannya menumpuk. Hal ini menyebabkan para nelayan membatasi penangkapannya,” katanya.
Reporter: Bastian Saputra Pinang
Editor: Regina Safri
Komentarze